Dirgahayu Provinsi Gorontalo !!! Menyemarakan peringatan HUT ke-10 Provinsi Gorontalo mari kita bentuk gerakan dengan ungkapan #GorontaloUNITE pada setiap status yg kita posting di facebook atau twitter, entah itu harapan, doa, rasa bangga, kekecewaan maupun rasa rindu terhadap Gorontalo

Kamis, 17 Februari 2011

Gathering #GorontaloUNITE bersama Jamila Catheleya

Untuk pertama kalinya, twitterland (sebutan pengguna twitter) yang berdomisili di Gorontalo mengadakan gathering bersama yang dicetuskan oleh @GorontaloUNITE (sebuah akun twitt yang masih belajar menjadi wadah para tweeps se-Gorontalo).

Uniknya, gathering yang turut dihadiri oleh @jamilacatheleya, Putri Pariwisata Indonesia (asal Gorontalo) terbilang mendadak. Berawal dari twitt yang dikirim oleh @funcotanipu (Dosen UNG) kepada @muzakirimran (Anggota DPRD Provinsi Gorontalo) yang kemudian di-retweet oleh @stevenpolapa (orang biasa yang ingin jadi luar biasa) keluarlah ide untuk mengadakan Gathering.
@jamilacatheleya pun memastikan dirinya untuk hadir, namun malam jum'at (tadi malam), setelah sebelumnya @funcotanipu mengusulkan gathering dilaksanakan malam minggu. Meskipun terbilang mendadak, jumlah yg ikut gathering pun terlihat banyak.


Pukul 10.00 pm, gathering yg mengangkat tanpa tema dan judul tersebut dimulai, moderator yang membuka adalah @RoyAsona, orang Gorontalo yang kuliah di Manado, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi ringan mengenai potensi kepariwisataan di Gorontalo (sengaja bicara ttg pariwisata, karena Duta Wisata Indonesia (yang secara kebetulan orang Gorontalo) hadir pada gathering tersebut. Banyak hal yang menjadi sasaran terutama mengenai kondisi kepariwisataan di Gorontalo, yang intinya tentang "Sadar Wisata" kita di Gorontalo masih teramat minim (klo tidak mau dikatakan tidak peduli sama sekali).

Masih banyak sarana dan prasarana serta infrastruktur wisata di daerah kita ini yang masih tambal sulam (kalo tidak mau dibilang ke'a skali), yang tentunya itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun kesadaran kita semua saja. Setidaknya, ini juga yang menjadi referensi @jamilacatheleya tentang bagaimana gambaran kepariwisataan di daerah kita. Ndak mungkin to, duta wisatanya Indonesia orang Gorontalo, kong kondisi wisata disini tidak gaga skali.

Pokoknya torang pe pembicaraan cuma ta putar2 disitu, baru yang lainnya, so ba bahas akun twitt #GorontaloUNITE. sempat ada tanya, bagimana dengan nama akun ini? ada macam2 yang ba usul untuk ganti nama dengan berbagai macam solusi juga tantu. Tapi yang pasti, pertama kali bekeng gathering, pokoknya seru, so saling ba kenalan, baku tanya akun masing2, so baku2 follow, tapi yang jadi pertanyaan terakhir, sapa wee yang ba eksekusi kopi itu tadi malam?? hahahahaa... biarlah Tuhan dan rumput yang bergoyang saja yang tahu.

 
Napa nama-nama yang hadir di gathering tadi malam
@Oll1n 
#KikiAmiri
#BudiMakmur
(dan beberapa nama peserta lainnya yang admin gak sempat absen)

Rabu, 16 Februari 2011

Menpora akan Hadiri Pelantikan Pengurus PB HPMIG 2011 -2013

Hasil Musyawarah Besar Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Gorontalo (HPMIG) di Makassar pada Tgl 28 Januari sampai 3 Februari menghasilkan terpilihnya saudara Tomy Ishak dengan 33 suara penuh dari 65 suara sah dari 13 cabang yang ikut sebagai peserta musyawarah besar HPMIG ke IX di Makassar.



Proses konstitusi dan tahapan sidang yang dilalui di mubes HPMIG sudah sesuai dgn tata tertib dan mekanisme sidang.....,, 
Rencananya beberapa angota DPD RI dari provinsi Gorontalo, mahasiswa HPMIG seluruh Indonesia, tokoh-tokoh Nasioanal dari Gorontalo, dan Organisasi Ekstra Kampus serta Organisasi Paguyuban Se-Indonesia akan menghadiri Pelantikan PB HPMIG  dan Rencananya Mentri Pemuda Olahraga akan menghadiri Pelantikan PB HPMIG Periode 2011- 2013 di Aula Theater Wisma Karsa lantai 2 .
Beberapa Menteri dan Anggota DPR RI dari Provinsi Gorontalo akan ikut serta berbaur dengan para Mahasiswa perantauan yang masuk sebagai Pengurus Besar HPMIG 2011 - 2013. dari beberapa catatan Panitia Pelantikan Musyawarah Besar yang di ketuai oleh saudara Mahkamah "kakam" Jusuf (HPMIG Jakarta Raya) sudah melakukan konsolidasi ke Alumni HPMIG di seluruh Indonesia agar dapat menghadiri Acara Pelantikan di Kementrian Pemuda dan Olahraga RI. Menurut ketua panitia pelantikan Pengurus Besar HPMIG mengusung Tema " Energi Dari Sebuah Inovasi adalah Pemuda yang Cerdas, Bermoral, dan Religius. Panitia Pelaksana sudah memastikan dan mengundang 7 Menteri dari Indonesia Timur untuk menghadiri pelantikan yang bersejarah ini.
Tomy Ishak sebagai Ketua umum yang terpilih dan saat ini sedang melanjutkan S2 di Universitas Indonesia mengambil jurusan Ketahanan Nasional dan kajian Intelijen, mengatakan dia berharap para undangan dan seluruh Alumni HPMIG dapat menghadiri Acara Pelantikan ini dan rangkaian acara ini akan ada Orasi Kebudayaan dan Dialog Publik tentang Gorontalo sebagai Provinsi Inovasi dan mengagas kembali Organisasi Paguyuban HPMIG dalam pentas Nasional. 
Tomy Ishak juga berharap bahwa seluruh Alumni yang berada di Gorontalo dan yang tersebar di seluruh Indonesia mampu memberikan buah pikiran ide dan gagasan dalam rangka memajukan Provinsi Gorontalo yang lebih baik sehingga Generasi HPMIG dapat mengambil contoh yang baik dalam rangka berorganisasi di HPMIG.... menyingung PILGUB November 2011.. Tomy Ishak berharap seluruh kader HPMIG dapat menjaga kenetralannya dan mampu menjadi pilar Demokrasi yang tidak Terjebak pada Nilai Pragmatisme sebagai Generasi dan Organisasi yang Indenpenden.
Mari kita satukan tekad demi Bangkitnya HPMIG seluruh Indonesia, dan hasil ini harus diterima oleh seluruh pihak karena Mekanisme Sidang sudah selesai dan hasilnya dengan  terpilihnya Ketua Umum PB HPMIG di makasar Tomy Ishak.

Senin, 14 Februari 2011

Ayooo, Posting Twittmu dengan Hastag #GorontaloUNITE

Syukur Alhamdulillah, kita panjatkan ke khadirat Illahi Rabb PROVINSI GORONTALO kita yang tercinta ini sudah menginjak usia ke-10 tahun.

Untuk menyemarakan HUT Provinsi Gorontalo, mari kita ramaikan  meskipun hanya lewat dunia maya (situs jejaring sosial) berbagai ungkapan rasa syukur kita terhadap GORONTALO (baik mengenai kebanggaan maupun kekesalan terhadap Gorontalo) dengan mencantumkan hastag #GorontaloUNITE 

Teman-teman tentunya bertanya-tanya, apa itu #GorontaloUNITE, lebih jelasnya bisa dibaca DISINI. Melalui hastag #GorontaloUNITE ini juga, mari kita suarakan amanat kebersamaan kita. Seperti apa Amanat Kebersamaan #GorontaloUNITE bisa dibaca DISINI

Insya Allah, setiap postingan tweet atau status FB yang menarik dengan cantuman hastag #GorontaloUNITE akan dimuat diblog ini. Sekiranya juga, ada yang berpartisipasi dengan menghadiahkan hadiah ringan (masih dicari sponsor). Siapa tahu juga #GorontaloUNITE jadi Trending Topic meskipun hanya beberapa saat.


Selesai.
Lagu Kebangsaan #GorontaloUNITE

HULONTHALO LIPU'U

Hulondalo Lipu'u (Gorontalo Daerahku)
Pilotutuwa Ola'u (Tempat Aku Dilahirkan)
Dilata Olipata'u (Tempat Yang Takkan Kulupakan)
Detunggu Lo Mate Wa'u ( Hingga Maut Menjemputku)

Lipu'u Hulondalo (Daerahku Gorontalo)
Teto Wa'u Bilandalo (Disanalah AKu Dibesarkan)
Wa'u Ma Mo Lolo (Aku Pasti Merindukannya)
Mo'oto La Hulondalo (Meninggalkan Gorontalo)

Tilongkabila Huidiyo (Tilongkabila Nama Gunungnya)
Bune Dutulaliyo (Bune Nama Sungainya)
Limutu Bulalo Liyo (Limboto Nama Danaunya)
Amani Tau Liyo (Sungguh Ramah Orang-orangnya)

Hulondalo Matola'u (Gorontalo Akan Kutinggalkan)
Lipu'ilo Ponu Olu'u ( Daerah Yang Penuh Dengan Kenangan)
Dilata Oli Pata'u (Tak'kan Pernah Aku Lupakan)
Detunggu Lo Mate Wa'u (Hingga Aku Wafat Kelak)

Minggu, 13 Februari 2011

Provinsi yang Mencemaskan

Funco Tanipu 
(Peneliti Pusat Studi Sosial Universitas Negeri Gorontalo)


Di sini kami berdiri di ambang subuh jaman baru, jaman yang akan membawakan terang ke seluruh tanah air. Dan sekali jaman itu terbit, akan lebih banyak dituntut perjuangan, penderitaan, berperang dan memenangkannya

(Kartini, Een Gouverneur-Generaalsdag)

Surat Kartini begitu tepat. Ia telah mengerjakan sesuatu yang begitu berharga bagi bangsa ini. Ia menubuahkan adanya kebebasan, sebuah yang lapang. Kartini adalah seonggok sejarah yang menjadi inspirasi kita untuk merdeka, tepatnya bebas.

Kronik Provinsi Gorontalo
Tepat 2011, inspirasi dari ambang subuh jaman baru Kartini telah berbuah hasil. Provinsi ini genap berusia sepuluh tahun. Banyak hal yang telah terjadi, banyak hal yang telah dilakukan. Di samping itu, banyak pula kenangan dan kepahitan yang telah kita lalui bersama. Kita, dan sebagian besar rakyat Gorontalo telah berada dalam strip kebebasan yang telah lama kita nantikan. Kebebasan yang juga kemerdekaan, adalah tanah air dan laut semua suara, kata Toto Sudarto Bachtiar.

Kita, di sepuluh tahun yang lalu pernah bersama melahirkan ‘ambang subuh jaman baru’. Di tengah kepedihan himpitan kolonial baik koloni sesama maupun koloni asing. Kita, melewati “ambang subuh jaman baru” ini dengan penuh lebam. Semenjak era Matoduladaa, Eyato, Botutihe, hingga Nani Wartabone, telah banyak pejuang tanah ini dipenjarakan, hilang tak tentu rimbanya, atau diterjang peluru tajam karena berpikir merdeka, mereka saling genggam tangan, coba satukan suara dan pikiran, lalu melangkah maju. Mereka berjuang hingga berkalang tanah. Ketika Orde Lama yang durjana kita lewati, kita mempererat genggaman jari. Pun dimana kita mesti melewati Orde Baru yang penuh dusta, kita dengan keyakinan menjanjikan bahwa ‘tirani harus tumbang!’.

Telah sepuluh tahun yang lalu sejak kemerdekaan ini dipekikkan, sejak banyak ibu relakan uang beli susu anaknya untuk membayar ongkos pembentukan Provinsi, sejak derap kaum muda (HPMIG, HMI, dan berbagai organisasi kaum muda dan masyarakat) menggetarkan jalan-jalan utama dengan ‘bergerak dan bersatu, mendirikan Gorontalo baru’. Dan di sepuluh tahun yang silam, kita pernah buka paksa gembok jeruji pagar RRI untuk menyiarkan kemerdekaan ini. Kita kuasai ruang-ruang terbuka dan penuhi mereka dengan impian dan harapan kita tentang Provinsi Gorontalo. Kita berkejaran dengan aparat. Kita ditelikung politisi oportunis (yang ingin menggagalkan Provinsi) dan jengkal demi jengkal mereka terdesak ke pinggir. Di lubuk hati terdalam kita percaya bahwa Tuhan berpihak pada kemanusiaan dan demokrasi. Dan, seketika itulah Gorontalo secara administratif mampu menjejakkan identitas di negeri yang bernama Indonesia. Kita membukukan sejarah pemekaran tanpa tumpahan darah. Kita melalui itu dengan sungguh hati dan tekad yang kuat.

Provinsi yang Mencemaskan
Tentu, saya tidak sedang mengajak Anda sekadar bernostalgia. Kronik yang baru saya sampaikan mengandung pertanyaan tak terhingga. Kita baru sadar bahwa saat ini kita sedang ditelikung oleh kekuatan-kekuatan yang memanfaatkan sepenuhnya ruang-ruang yang sudah kita buka dengan susah payah, kekuatan-kekuatan yang selalu berniat memenjarakan pikiran dan tubuh kita.

Saya mengajukan kenyataan ini karena saya melihat bahwa gagasan-gagasan yang kita tawarkan dalam proyek masa depan Gorontalo berbenturan dengan sikap curang elit yang hendak memperdagangkan apa yang kita cita-citakan dulu. Mereka menelikung kita di tikungan administrasi, prosedur demokrasi. Mereka membabat harapan kita dengan kekuatan modal yang bergelimang. Kita, secara tidak langsung telah membiarkan mereka mengoyak-ngoyak kain renda masa depan tanah ini. Sekelompok manusia bengis memanfaatkan kesusahan kita membuka jeruji kebebasan ini.

Saya mengajukan ini di tengah kecemasan yang melanda. Masa depan Provinsi ini cukup mencemaskan. Bukankah hanya dengan mencemaskan kita bisa melakukan refleksi akan kekurangan, keteledoran dan kebingungan kita selama ini? Saya cukup cemas dengan Provinsi ini. Di sepuluh tahun yang telah lalu, Gubernur dan Bupati di negeri ini tak pernah dipilih langsung. Kini, kita bisa memilih mereka secara terbuka. Kini pula kita hanya bisa cemas mobilisasi kapital telah merusak akar nurani politik lokal. Uang telah menjadi alat jual beli dalam praktik demokrasi.

Kita juga mahfum bahwa Provinsi tidak menjanjikan adanya kesempurnaan. Provinsi tentu bukan untuk menyempurnakan segala sesuatu. Provinsi adalah keinginan untuk memperbaiki diri selalu. Provinsi dimulai dari kekurangan. Kita akui bahwa sepuluh tahun ini belumlah ada yang sempurna. Provinsi ini kita lahirkan untuk membuka jalan ke arah perbaikan yang damai dan teratur. Dan sesungguhnya bukan untuk melahirkan kesempurnaan. Dan saya kira itu yang terjadi sekarang.

Namun, angin kecemasan mesti ditiupkan. Mesti ada semangat kecemasan. Tetap perlu ada orang yang mengeluh. Keadaan tidak akan sempurna, memang. Seperti sekarang, Pemerintah Provinsi abai dengan kemiskinan. Mereka salah karena tidak antisipasi. Tapi menyalahkannya pada Pemerintah Provinsi sepenuhnya? Tidak bisa. Dengan kata lain, Gorontalo yang sekarang masuk dalam satu arena yang berbeda, tidak bisa dibandingkan dengan daerah yang telah berdiri lebih dulu. Tapi tak berarti kita tidak salah.

Kita menikmati angin segar desentralisasi, yang juga merupakan revolusi diam-diam dari Indonesia. Provinsi ini berubah, tapi orang tidak sadar kalau itu perubahan besar. Kalau dibilang 10 tahun itu tidak menghasilkan, itu tidak benar. “jangan kutuk kegelapan, nyalakan lilin”. Mungkin dunia tak akan berubah drastis. Tapi, dunia kan memang tidak pernah berubah drastis.

Melawan Lupa
Saya ingin menegaskan bahwa ancaman yang kita hadapi saat ini bukanlah Provinsi yang baik atau buruk. Kita seharusnya tidak terjebak dalam perang wacana itu, karena sekali lagi Provinsi adalah proses menuju sempurna. Yang kita hadapi adalah pertarungan politik dan kultural. Kita sedang berebut ruang dan pengaruh untuk menentukan rambu-rambu kekuasaan politik dan merumuskan ke-Gorontalo-an.

Dalam arena pertarungan ini kita perlu membangun gerakan kebudayaan yang memungkinkan tumbuhnya imajinasi tentang dunia baru yang kita dambakan dengan cita-cita politik yang jelas. Kita tidak bisa bertahan dengan posisi-posisi anti a atau b sebagai reaksi terhadap provokasi ‘pihak sana’. Kita tidak boleh membiarkan gerak kita ditentukan oleh manuver-manuver yang mereka rancang untuk mengacak-acak kesatuan dan keteraturan derap kita. Kita harus tegaskan posisi kita terhadap hal-hal fundamental yang menjadi landasan dan kerangka tegaknya Provinsi ini.

Sekali lagi, kita bukan makhluk lemah yang tak berakal-budi. Kita bukan obyek penerima amplop sedekah dan tindakan karitatif lainnya untuk dukungan politik sempit. Kita mesti tolak mereka mulai menghancurkan urat nadi demokrasi yang telah kita buka paksa di sepuluh tahun silam.

Sepanjang sejarah peradaban manusia Gorontalo, kita selalu punya cara untuk bertahan, melawan dan mencari celah-celah pembebasan. Kalau tidak, kita sudah punah sebagai spesies. Minimal, perlawanan yang terbaik adalah melawan lupa. Bahwa kita tidak melupakan Provinsi ini didirikan diatas nurani dan setumpuk keyakinan pada kemanusiaan Gorontalo.

Amanat #GorontaloUNITE – Torang Tidak Tako Bilang yang Sebenarnya

Hari ini, Provinsi GORONTALO tepat berusia 10 tahun. Bukanlah sebuah usia yang muda untuk Provinsi. Kita sudah melihat, bagaimana perkembangan daerah ini setelah sepuluh tahun lalu pisah dari Provinsi induk yakni Sulawesi Utara.

Kita di GORONTALO tentunya punya semangat, meskipun masih dengan semangat kedaerahan, tapi kita memiliki semangat untuk melakukan yang namanya perubahan. Bukan impian disiang bolong, namun sebuah harapan yang tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama, bukan tanggung jawab satu pihak maupun golongan lain.

Hari ini juga, mari kita gerakan sebuah semangat meskipun hanya melalui dunia maya sebuah semangat perubahan, semangat untuk tidak menyerah begitu saja, semangat untuk terus bersatu dan tidak takut dalam menyuarakan suara kebenaran dan keadilan.

Tepat pukul 00.00 WITA tanggal 16 Februari 2011 mari kita suarakan semua itu melalui dunia maya (facebook, twitter, plurk, friendster, MySpace, blog, BBM, YM maupun jejaring sosial lainnya) sebuah harapan dan keinginan dengan hastag #GorontaloUNITE

Sampaikan apa yang ingin kita sampaikan dengan mencantumkan hastag #GorontaloUNITE, baik mengenai perubahan daerah ini, tentang cinta, tentang persahabatan, tentang kinerja daerah kita, birokrasi pemerintahan di daerah kita, sistem keamanan di daerah kita, tentang ekonomi di daerah kita, tentang pendidikan di daerah kita, tentang kesehatan, tentang pertanian, tentang politik atau tentang apa saja di GORONTALO ini.

Silahkan menyampaikan yang penting sopan dan beradab sesuai karakter masyarakat kita, sesuai adat yang berlaku di daerah kita, tidak melanggar undang-undang tentang informasi dan teknologi.

Setidaknya dengan cara begini, kita memiliki sebuah solusi bagaimana daerah kita bisa maju, bagaimana daerah kita bisa berbicara pada pentas nasional maupun internasional. Kita tentunya perlu belajar dari berbagai kasus yang terjadi di berbagai belahan dunia, dimana tanpa komunikasi semua bisa terjadi berantakan bahkan berakibat fatal.

Ini bukanlah sebuah gerakan separatis maupun gerakan yang terselubung, ini hanyalah merupakan sebuah gerakan yang berasal dari lubuk hati terdalam, tanpa dorongan dari siapapun, tanpa komando dari siapapun, ini hanyalah suara hati kami untuk GORONTALO yang tercinta.

Kami berharap Amanat ini dapat disebarluaskan dan hidup di setiap generasi orang GORONTALO dalam menumbuhkan rasa nasionalisme, rasa cinta terhadap Gorontalo dan seruan untuk Indonesia bersatu dan bangun negeri.

SELESAI -